Letak jawatan: UMNO Selangor belum terima penjelasan Satim
SHAH ALAM 22 Jun - Badan Perhubungan UMNO Selangor menolak dakwaan bahawa Timbalan Ketua Pembangkang Negeri, Datuk Mohamad Satim Diman akan melepaskan jawatannya sebagai wakil rakyat atas alasan 'merajuk' ekoran kritikan-kritikan yang dilemparkan terhadapnya.
berita penuh....
Penerangan ini dilaksanakan di seluruh daerah yang disampaikan oleh Penegerusi Jawatankuasa Pembangunan Wanita, Pembangunan Keluarga dan Kebajikan Masyarakat, YB Ustazah Siti Ashah Ghazali, wakil daripada Unit Perancang Ekonomi Negara (UPEN) dan Pejabat Kewangan Negeri.
Menurut YB Ustazah Ashah, Skim Kafalah merupakan wang rakyat, adalah menjadi tanggungjawab kerajaan memastikan skim ini sampai kepada rakyat secara adil serta tiada penyelewengan.
“MKK merupakan ‘mata dan telinga’ kerajaan dalam merealisasikan segala pembangunan yang melibatkan rakyat. MKK sebagai pemimpin yang paling dekat dengan rakyat, jadi kita harap kebijaksanaan MKK untuk menyelesaikan pembahagian skim ini serta kita pastikan siapa yang layak terima, jangan kita fikir tentang saudara, keluarga dan fahaman politik,” ujar beliau.
Skim Kafalah bertujuan membantu golongan miskin yang kurang bernasib baik serta mengurangkan beban kewangan mereka jika berlaku kematian. Ini juga sebagai menjamin hak keistimewaan seluruh rakyat Kedah.
“Skim Kafalah membantu orang miskin apabila berlaku kematian tanpa mengira agama, bangsa, fahaman politik, asalkan dia miskin, selagi menjadi rakyat Kedah, dia layak terima bantuan ini.
“Tidak ada sifat kekeluargaan, adik beradik, kronisme, kalau dia layak, kita kena bagi sumbangan ini, kalau tidak layak jangan kita khianati amanah kerajaan.
“Jangan ada penipuan, kita perlu beri pada yang layak, penyelewengan kewangan tak boleh berlaku, jika berlaku, pengurusan ini (Skim Kafalah) diberhentikan,” jelas beliau.
Pada Bajet 2010, kerajaan negeri memperuntukkan RM3.6 juta untuk Skim Kafalah, sebanyak RM500 diberikan apabila berlaku kematian. Penerima sumbangan ini perlu berdaftar dengan e-Sinar, iaitu berpendapatan bulanan kurang RM720 seisi rumah atau RM180 perkapita.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini, Selasa (1/6) dalam pesannya menyebut serangan brutal dan kebengisan Rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan merupakan serangan terhadap opini umum dan hati nurani umat manusia di seluruh dunia dan menekankan, “Kini Palestina bukan lagi masalah Arab, bahkan bukan hanya Islam, tapi masalah hak-hak asasi manusia dunia kontemporer dan para pendukung rezim haus darah dan tak tahu malu ini, khususnya Amerika, Inggris dan Perancis betul-betul harus memberikan jawaban.”
Teks lengkap pesan Rahbar sebagai berikut:
Bismillahirrahmanirrahim
Serangan brutal dan bengis rezim Zionis Israel terhadap konvoi kapal bantuan kemanusiaan, menambah mata rantai kejahatan besar yang dilakukan oleh pemerintah jahat dan durjana di dekade ke tujuhnya yang yang hina.
Ini merupakan sebuah contoh perlakuan kasar dan buas yang selama puluhan tahun dihadapi oleh umat Islam di daerah ini khususnya di negeri teraniaya Palestina.
Kali ini, konvoi tersebut bukan konvoi berstatus Islam atau Arab, tapi mewakili opini umum dan hati nurani kemanusiaan dari seluruh dunia. Serangan brutal ini harus menjadi bukti bagi semua orang bahwa Zionis adalah wajah baru dan lebih kejam dari Fasisme yang kali ini mendapat dukungan dan bantuan dari sejumlah pemerintah pengklaim kebebasan dan hak asasi manusia, khusunya Amerika Serikat.
Amerika, Inggris dan Perancis dan negara-negara Eropa lainnya harus memberikan jawaban atas dukungan politik, media, militer dan ekonomi mereka kepada para kriminal sejati ini dan karena selalu membela semua tragedi yang dilakukannya.
Nurani yang sadar di seluruh dunia harus betul-betul merenungkan soal fenomena berbahaya apa yang sedang dihadapi umat manusia saat ini di kawasan sensitif Timur Tengah? Bagaimana Rezim haus darah, kasar dan gila itu kini menguasai negara terampas Palestina dan rakyatnya yang tertindas dan mengalami kesedihan. Apa arti tiga tahun blokade makanan, obat-obatan dan kehidupan satu setengah juta perempuan, laki-laki dan anak-anak di Gaza? Bagaimana mungkin pembunuhan massal, penahanan dan penyiksaan sehari-hari para pemuda di Gaza dan Tepi Barat itu bisa dipahami?
Palestina bukan lagi masalah Arab atau bahkan masalah Islam, melainkan yang terpenting adalah masalah hak asasi manusia di dunia kontemporer.
Upaya simbolik dan gemilang pengiriman konvoi laut ke Gaza harus dilakukan berulang kali dengan puluhan bentuk dan cara. Pemerintah haus darah Zionis dan para pendukungnya khusunya Amerika dan Inggris harus menyaksikan sendiri dan merasakan kekuatan tekad tak terkalahkan, kebangkitan dan nurani masyarakat dunia.
Negara-negara Arab juga tengah menghadapi ujian sulit. Bangsa-bangsa Arab yang sadar harus menuntut mereka untuk mengambil tindakan tegas. Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab tidak boleh puas sampai paling tidak blokade Gaza dicabut secara penuh dan penghentian secara total serangan ke rumah-rumah dan wilayah Palestina di Tepi Barat dan Netanyahu dan Ehud Barak diseret ke pengadilan.
Bangsa pejuang Palestina dan rakyat serta pemerintah pilihan rakyat di Gaza juga harus ketahui bahwa musuh durjana mereka kini sudah lebih lemah dan rentan. Kejahatan laut hari Senin itu tidak menunjukkan kekuatan, melainkan menunjukkan keputusasaan dan kehancuran rezim penjajah. Dalam hal ini sunnah ilahi telah terbukti bahwa para kaum durjana di akhir masa kehinaannya tengah mendekati kefanaannya dan kehancurannya dengan tangannya sendiri.
Serangan ke Lebanon, kemudian serangan ke Gaza di tahun-tahun lalu termasuk aksi-aksi membabi buta para teroris yang duduk di kursi kekuasaan semakin mendekatkan Zionis ke dalam jurang kehancuran. Serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan internasional di Laut Mediterania juga di antara aksi-aksi bodoh tersebut.
Para Saudara dan Saudari Palestina!
Percayalah kepada Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Kuat.
Percayalah kepada kekuatan kalian sendiri dan tingkatkanlah kekuatan itu!
Yakinlah kepada kemenangan puncak dan ketahuilah bahwa Walayansurannallaha Man Yansuruhu Innallaha Laqawiyyun Aziz.
Sayyid Ali Khamenei